Latihan Soal Sejarah Kelas 12 SMA IPS Materi Kehidupan Politik dan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)

Materi Soal

Halo, teman-teman pejuang sejarah kelas 12! Selamat datang di sesi latihan soal kita kali ini. Kita akan menyelami salah satu periode paling dinamis dan penuh tantangan dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu masa Demokrasi Liberal yang berlangsung dari tahun 1950 hingga 1959. Pada masa ini, Indonesia mencoba menerapkan sistem parlementer dengan banyak partai politik, yang membuat panggung politik kita sangat berwarna tapi juga seringkali tidak stabil. Kalian akan belajar tentang jatuh bangunnya kabinet yang silih berganti dalam waktu singkat, dari Kabinet Natsir hingga Kabinet Djuanda. Selain itu, kita juga akan mengupas berbagai kebijakan ekonomi yang diluncurkan untuk membangun perekonomian negara yang baru merdeka, seperti Gerakan Benteng dan Sistem Ali-Baba. Memahami materi ini akan memberikan gambaran utuh tentang eksperimen demokrasi pertama di Indonesia, dan untuk menguji seberapa jauh pemahaman kalian, berbagai latihan soal di platform seperti bimbel.net bisa menjadi teman belajar yang asyik.

Mempelajari bab ini bukan sekadar menghafal nama-nama perdana menteri atau kebijakan ekonomi, lho. Tujuan utamanya adalah agar kalian bisa berpikir kritis dan menganalisis mengapa sebuah sistem politik bisa berhasil atau gagal. Dengan memahami penyebab ketidakstabilan politik dan tantangan ekonomi pada masa itu, kalian akan mendapatkan pelajaran berharga tentang pentingnya persatuan, stabilitas pemerintahan, dan fondasi ekonomi yang kuat bagi sebuah negara. Pengetahuan ini sangat relevan hingga sekarang dan akan membantu kalian menjadi warga negara yang lebih peka terhadap dinamika politik dan ekonomi di sekitar kalian. Jadi, mari kita mulai petualangan kita menjelajahi era Demokrasi Liberal dengan semangat!

Latihan Soal

A. Presidensial
B. Parlementer
C. Komunisme
D. Monarki Konstitusional
E. Fasisme
Cek Jawaban

A. Presiden memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan.
B. Perdana Menteri bertanggung jawab kepada Presiden.
C. Kabinet seringkali tidak stabil dan mudah jatuh akibat mosi tidak percaya dari parlemen.
D. Tidak ada lembaga legislatif (parlemen) yang mengawasi pemerintah.
E. Anggota kabinet dipilih secara langsung oleh rakyat.
Cek Jawaban

A. Adanya intervensi militer dalam politik.
B. Konflik antara Presiden dan Perdana Menteri yang tak kunjung selesai.
C. Perbedaan ideologi dan kepentingan antarpartai dalam koalisi kabinet.
D. Adanya kudeta militer yang berhasil menggulingkan kabinet.
E. Ketidakmampuan parlemen untuk menyusun undang-undang.
Cek Jawaban

A. Kabinet Natsir
B. Kabinet Wilopo
C. Kabinet Ali Sastroamidjojo I
D. Kabinet Burhanuddin Harahap
E. Kabinet Djuanda
Cek Jawaban

A. Menghasilkan anggota parlemen dan Konstituante.
B. Berhasil memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
C. Mengakhiri sistem parlementer dan memulai sistem presidensial.
D. Berhasil menyelesaikan masalah ekonomi dan inflasi.
E. Menghapuskan semua partai politik dan organisasi massa.
Cek Jawaban

A. Hiperinflasi yang tidak terkendali.
B. Kekurangan pasokan pangan dan komoditas ekspor.
C. Kenaikan harga minyak dunia secara drastis.
D. Defisit anggaran dan ketergantungan pada pinjaman luar negeri.
E. Penurunan drastis harga komoditas ekspor Indonesia.
Cek Jawaban

A. Mengurangi jumlah uang beredar untuk menekan inflasi.
B. Menghapuskan semua utang luar negeri Indonesia.
C. Meningkatkan nilai mata uang Rupiah secara drastis.
D. Mendorong ekspor komoditas pertanian ke pasar global.
E. Mendorong investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.
Cek Jawaban

A. Penanganan masalah keamanan dan rehabilitasi ekonomi pasca-perang.
B. Pembangunan infrastruktur besar-besaran di seluruh Indonesia.
C. Nasionalisasi semua perusahaan asing di Indonesia.
D. Pembentukan aliansi militer dengan negara-negara di Asia.
E. Penyelenggaraan Pemilu secepatnya untuk memilih Presiden.
Cek Jawaban

A. Menerapkan sistem ekonomi yang sosialis.
B. Menambah jumlah utang luar negeri dari negara-negara Barat.
C. Meningkatkan pajak impor dan ekspor.
D. Melakukan devaluasi mata uang secara drastis.
E. Mencetak uang baru secara besar-besaran.
Cek Jawaban

A. Karena sistem yang berlaku saat itu adalah sistem parlementer, di mana presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat.
B. Karena Pemilu hanya diselenggarakan di wilayah-wilayah tertentu.
C. Karena pemilih hanya dapat memilih anggota partai politik, bukan individu.
D. Karena Presiden Soekarno tidak mau digantikan oleh presiden baru.
E. Karena Pemilu tersebut bersifat tidak sah dan dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Cek Jawaban

A. Mengadakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung.
B. Menerapkan kebijakan Gunting Syafruddin untuk menekan inflasi.
C. Melakukan nasionalisasi semua perusahaan asing di Indonesia.
D. Menghapuskan sistem multipartai dan menyederhanakan partai.
E. Menandatangani perjanjian damai dengan Belanda.
Cek Jawaban

A. Kerjasama ekonomi yang tidak adil antara pengusaha pribumi dan pengusaha non-pribumi.
B. Kebijakan pemerintah yang memberikan pinjaman lunak kepada pengusaha Tionghoa.
C. Program pemerintah yang mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah.
D. Sistem perdagangan yang berfokus pada ekspor komoditas pertanian.
E. Kebijakan moneter yang ketat untuk mengendalikan inflasi.
Cek Jawaban

A. Kegagalan dalam Pemilu 1955.
B. Adanya mosi tidak percaya dari parlemen terkait kebijakan ekonomi.
C. Penandatanganan Mutual Security Act (MSA) dengan Amerika Serikat yang dianggap mengikat Indonesia pada Blok Barat.
D. Konflik dengan Presiden Soekarno terkait masalah Irian Barat.
E. Terjadinya pemberontakan DI/TII yang tidak dapat diatasi.
Cek Jawaban

A. Munculnya isu SARA yang menyebabkan perpecahan sosial.
B. Adanya pemberontakan bersenjata di berbagai daerah.
C. Kurangnya kebebasan pers dan berpendapat.
D. Terjadinya kudeta militer yang gagal.
E. Lemahnya peran militer dalam politik nasional.
Cek Jawaban

A. Wilopo
B. Ali Sastroamidjojo I
C. Burhanuddin Harahap
D. Djuanda
E. Ali Sastroamidjojo II
Cek Jawaban

A. Mengurangi peran pengusaha pribumi dalam perekonomian.
B. Memperkuat posisi ekonomi pengusaha pribumi.
C. Menasionalisasi semua perusahaan asing di Indonesia.
D. Mempercepat industrialisasi di seluruh Indonesia.
E. Menarik investasi asing dan bantuan ekonomi dari negara-negara Barat.
Cek Jawaban

A. Kegagalan dalam menanggulangi pemberontakan di daerah.
B. Adanya mosi tidak percaya dari PNI mengenai masalah Irian Barat.
C. Kegagalan dalam Pemilu 1955.
D. Adanya konflik antara Presiden dan Perdana Menteri.
E. Peningkatan tajam harga bahan bakar minyak.
Cek Jawaban

A. Karena berhasil mengatasi semua masalah ekonomi dan politik.
B. Karena kabinet ini berfokus pada pembangunan infrastruktur besar-besaran.
C. Karena kabinet ini berhasil menyelenggarakan Pemilu 1955.
D. Karena kabinet ini merupakan kabinet pertama yang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.
E. Karena kabinet ini berhasil menyelesaikan masalah Irian Barat.
Cek Jawaban

A. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
B. Kebijakan pemerintah tidak berjalan secara berkesinambungan.
C. Terbentuknya aliansi militer yang kuat di Asia Tenggara.
D. Berhasilnya pemerintah dalam menekan inflasi.
E. Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Cek Jawaban

A. Perbedaan ideologi dan kepentingan partai-partai koalisi.
B. Kegagalan pemerintah dalam menyelenggarakan Pemilu.
C. Korupsi dan kolusi yang merajalela di kalangan menteri.
D. Adanya intervensi militer dalam urusan politik.
E. Kegagalan pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
Cek Jawaban

A. Adanya konflik internal di kalangan partai koalisi.
B. Kegagalan dalam mengatasi krisis ekonomi dan inflasi.
C. Munculnya isu korupsi di kalangan menteri.
D. Perselisihan antara PNI dan Masyumi dalam kabinet.
E. Mundurnya beberapa menteri dari kabinet dan kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.
Cek Jawaban

A. Ketidakpuasan pemerintah daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
B. Adanya campur tangan asing dalam urusan politik Indonesia.
C. Perebutan kekuasaan antara Presiden dan Perdana Menteri.
D. Adanya kesenjangan ekonomi antara Pulau Jawa dan luar Jawa.
E. Konflik ideologi antara komunis dan non-komunis.
Cek Jawaban

A. Indonesia kembali ke sistem presidensial.
B. Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
C. Terjadinya kudeta militer dan pembubaran parlemen.
D. Indonesia menjadi negara federal dengan otonomi yang luas.
E. Terbentuknya pemerintahan koalisi antara PNI dan PKI.
Cek Jawaban

A. Masa Demokrasi Liberal
B. Pemberontakan PRRI/Permesta
C. Masa Demokrasi Terpimpin
D. Konfrontasi dengan Malaysia
E. Masa pemerintahan Orde Baru
Cek Jawaban

A. Adanya intervensi asing dalam setiap kebijakan ekonomi.
B. Seringnya pergantian kabinet yang membuat kebijakan ekonomi tidak berkesinambungan.
C. Peningkatan yang signifikan dalam produksi komoditas ekspor.
D. Adanya kebijakan moneter yang sangat ketat.
E. Kurangnya peran swasta dalam perekonomian nasional.
Cek Jawaban

A. Mendorong pengusaha pribumi agar mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
B. Mempercepat proses nasionalisasi perusahaan asing.
C. Menasionalisasi aset-aset vital milik Belanda di Indonesia.
D. Mendorong dibentuknya bank sentral yang independen.
E. Meningkatkan harga komoditas ekspor di pasar global.
Cek Jawaban

A. Skandal korupsi yang melibatkan beberapa menteri.
B. Peristiwa 17 Oktober 1952 yang melibatkan militer dan Presiden.
C. Adanya konflik antara PNI dan Masyumi dalam kabinet.
D. Kegagalan dalam Pemilu 1955.
E. Munculnya mosi tidak percaya dari parlemen terkait masalah pertanahan.
Cek Jawaban

A. Karena hanya diikuti oleh dua partai besar.
B. Karena diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.
C. Karena tidak ada campur tangan dari militer dan birokrasi.
D. Karena berhasil memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
E. Karena semua partai politik memiliki hak yang sama untuk menang.
Cek Jawaban

A. Mengambil alih semua perusahaan asing.
B. Mendorong pertumbuhan sektor swasta dan investasi asing.
C. Meningkatkan peran negara dalam perekonomian.
D. Menurunkan nilai mata uang Rupiah secara drastis.
E. Menerapkan sistem ekonomi komando.
Cek Jawaban

A. Adanya sistem multi-partai yang sangat dinamis.
B. Peningkatan peran militer dalam politik nasional.
C. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang independen.
D. Pemberlakuan dwifungsi ABRI.
E. Penghapusan semua organisasi massa dan serikat buruh.
Cek Jawaban

A. Karena pengusaha pribumi tidak mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.
B. Karena banyak pengusaha pribumi yang tidak jujur dan menyalahgunakan dana bantuan.
C. Karena program ini terlalu berfokus pada industri berat.
D. Karena program ini ditolak oleh parlemen dan Presiden.
E. Karena program ini tidak menarik investasi dari luar negeri.
Cek Jawaban

A. Adanya konflik internal di kalangan partai koalisi.
B. Kegagalan dalam melaksanakan KAA di Bandung.
C. Munculnya isu korupsi di kalangan menteri.
D. Adanya konflik dengan militer terkait penanganan masalah keamanan.
E. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi inflasi.
Cek Jawaban

A. Tahun 1950
B. Tahun 1955
C. Tahun 1957
D. Tahun 1959
E. Tahun 1953
Cek Jawaban

A. Kembali ke UUD 1945 dan mengakhiri sistem parlementer.
B. Memperkuat peran parlemen sebagai lembaga tertinggi negara.
C. Menjadikan Indonesia sebagai negara federal.
D. Mendorong dibentuknya partai-partai politik baru.
E. Menghapuskan semua utang luar negeri Indonesia.
Cek Jawaban

A. Karena Presiden memiliki kekuasaan yang terlalu besar.
B. Karena tidak ada lembaga legislatif yang mengawasi pemerintah.
C. Karena sering terjadi pergantian kabinet akibat mosi tidak percaya.
D. Karena adanya intervensi asing dalam setiap kebijakan pemerintah.
E. Karena pemerintah hanya diisi oleh perwakilan dari militer.
Cek Jawaban

A. Mendorong pengusaha pribumi agar mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
B. Memberikan pinjaman lunak kepada pengusaha Tionghoa.
C. Membentuk kerjasama yang adil antara pengusaha pribumi dan non-pribumi.
D. Meningkatkan pajak impor dan ekspor.
E. Menarik investasi asing untuk sektor manufaktur.
Cek Jawaban

A. Adanya konflik antara Presiden dan Perdana Menteri.
B. Kegagalan dalam mengatasi krisis ekonomi dan inflasi.
C. Hilangnya dukungan dari partai-partai koalisi di parlemen.
D. Terjadinya kudeta militer yang gagal.
E. Kebijakan pemerintah yang terlalu pro-Barat.
Cek Jawaban

A. Pemilu 1955
B. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
C. Konferensi Meja Bundar
D. Pemberontakan PRRI/Permesta
E. Peristiwa 17 Oktober 1952
Cek Jawaban

A. Stabilitas politik yang tinggi.
B. Sentralisasi kekuasaan di tangan Presiden.
C. Persaingan politik yang sehat dan dinamis.
D. Dominasi satu partai politik dalam pemerintahan.
E. Lemahnya peran parlemen sebagai lembaga pengawas.
Cek Jawaban

A. Karena adanya dominasi militer dalam politik.
B. Karena sistem ekonomi yang gagal total.
C. Karena sering terjadi pergantian kabinet dan krisis politik.
D. Karena kegagalan dalam menyelenggarakan Pemilu.
E. Karena Presiden memiliki kekuasaan yang terlalu besar.
Cek Jawaban

Website Ujian Online

Gimana nih, setelah mencoba mengerjakan satu soal latihan di atas? Apakah soalnya terasa cukup menantang dan membuatmu berpikir lebih dalam? Atau justru soal tersebut berhasil membuat konsep tentang ketidakstabilan politik di era Demokrasi Liberal menjadi lebih mudah dipahami? Coba deh renungkan sejenak, bagian mana dari materi ini yang menurutmu paling menarik atau paling sulit. Pengalaman mengerjakan soal, meskipun hanya satu, bisa menjadi cermin kecil untuk melihat sejauh mana pemahamanmu dan area mana yang perlu dipelajari lagi.

Kalau kamu merasa butuh lebih banyak tantangan dan ingin mengasah kemampuan dengan lebih serius, jangan ragu untuk menjelajahi ribuan soal latihan lainnya di Ujian.online. Platform ini dirancang khusus untuk membantumu mempersiapkan diri menghadapi berbagai ujian penting seperti Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS), Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), hingga Penilaian Akhir Semester (PAS). Kamu bisa menemukan banyak sekali soal dari berbagai mata pelajaran yang dikemas dalam sebuah Simulasi Ujian Online. Hebatnya lagi, platform ini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang mirip dengan ujian sungguhan, seperti penghitung waktu mundur dan sistem penilaian otomatis. Dengan begitu, kamu bisa berlatih dalam suasana ujian yang sebenarnya dan langsung mendapatkan skor untuk mengevaluasi hasil belajarmu secara efektif.