Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Materi Menemukan Informasi Tersurat dan Tersirat dalam Teks Sastra
info Atur ukuran teks artikel ini untuk mendapatkan pengalaman membaca terbaik.
Materi Soal
Halo, teman-teman hebat kelas 6! Selamat datang di sesi latihan soal Bahasa Indonesia. Hari ini kita akan menjadi detektif kata-kata, lho! Kita akan belajar cara menemukan informasi penting dalam sebuah cerita atau puisi. Ada informasi yang tertulis jelas dan langsung bisa kita temukan, ini namanya informasi tersurat. Tapi, ada juga informasi yang tersembunyi, yang perlu kita simpulkan sendiri dari petunjuk-petunjuk di dalam teks. Inilah yang disebut informasi tersirat. Kemampuan ini penting sekali agar kita bisa memahami sebuah cerita secara utuh dan mendalam. Selain berlatih di sini, kalian juga bisa menemukan banyak materi dan latihan soal seru lainnya di berbagai sumber belajar seperti bimbel.net yang bisa membantu mempertajam kemampuan analisis kalian.
Dengan menguasai cara menemukan informasi tersurat dan tersirat, kalian tidak hanya akan jago menjawab soal-soal di sekolah, lho. Kalian juga akan lebih peka saat membaca buku cerita, novel, atau bahkan saat menonton film. Kalian bisa mengerti perasaan tokoh, menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, dan menangkap pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang. Keren, kan? Yuk, kita asah kemampuan detektif kita bersama-sama melalui latihan soal di bawah ini. Siapkan semangat dan konsentrasi penuh, ya!
Latihan Soal
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 1-5.
Rian menatap nanar sepeda lamanya yang tergeletak di sudut garasi. Roda depannya bengkok dan rantainya putus. Padahal, besok adalah hari perlombaan sepeda hias di kampungnya. Ia sudah membayangkan akan menghias sepedanya dengan kertas warna-warni dan bendera merah putih. Bayangan itu kini tampak memudar. Tiba-tiba, Ayah datang menepuk pundaknya. “Jangan biarkan mendung di wajahmu mengalahkan semangat di hatimu, Nak. Ayo kita perbaiki bersama,” kata Ayah sambil tersenyum dan membawa kotak peralatan.
Apa yang menyebabkan Rian merasa sedih?
Informasi tersurat yang ada pada kutipan cerita tersebut adalah…
Maksud dari kalimat “Jangan biarkan mendung di wajahmu mengalahkan semangat di hatimu” adalah…
Sifat tokoh Ayah dalam kutipan cerita tersebut adalah…
Amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah…
Bacalah kutipan puisi berikut untuk menjawab soal nomor 6-10.
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pagimu selalu dimulai sebelum ayam berkokok,
Langkahmu tegap menuju gerbang ilmu.
Suaramu adalah melodi yang mengusir kebodohan,
Tintamu adalah cahaya yang menerangi kegelapan.
Kau tak pernah meminta istana megah,
Hanya senyum tulus dari kami, anak didikmu.
Siapakah sosok yang dimaksud dalam puisi “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”?
Apa arti kiasan “Tintamu adalah cahaya yang menerangi kegelapan” dalam puisi tersebut?
Berdasarkan puisi, apa yang diharapkan oleh “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” dari anak didiknya?
Suasana yang tergambar dalam puisi tersebut adalah…
Mengapa sosok dalam puisi tersebut disebut “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”?
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 11-15.
“Sudah kubilang, jangan bermain di dekat rumah kosong itu!” seru Ibu pada Dika yang pulang dengan lutut terluka. Dika hanya menunduk, menahan perih. “Di sana banyak paku berkarat dan beling. Untung hanya lecet,” lanjut Ibu sambil membersihkan luka Dika dengan kapas dan antiseptik. Wajah Ibu tampak cemas, namun tangannya begitu lembut merawat luka itu. “Lain kali, dengarkan kata Ibu, ya. Ibu melarang bukan karena benci, tapi karena Ibu sayang padamu,” bisik Ibu pelan.
Di mana Dika bermain hingga lututnya terluka?
Perasaan Ibu yang sebenarnya saat menasihati Dika adalah…
Informasi tersirat dari kalimat “Wajah Ibu tampak cemas, namun tangannya begitu lembut merawat luka itu” adalah…
Watak tokoh Dika dalam kutipan cerita tersebut adalah…
Pesan moral utama yang terkandung dalam cerita tersebut adalah…
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 16-20.
Hutan itu adalah sahabat bagi Suku Anak Rimba. Dari sanalah mereka mendapatkan makanan, obat-obatan, dan tempat bernaung. Namun, beberapa tahun terakhir, suara gergaji mesin lebih sering terdengar daripada nyanyian burung. Pohon-pohon raksasa satu per satu tumbang, digantikan oleh lahan gundul. Sungai yang dulu jernih kini keruh kecoklatan. Tumenggung, kepala suku, menatap nanar ke arah bukit yang tak lagi hijau. “Rumah kita sedang sakit,” desahnya pelan.
Apa yang menjadi sumber kehidupan bagi Suku Anak Rimba menurut teks?
Apa penyebab utama perubahan yang terjadi di hutan tersebut?
Maksud dari kalimat “Rumah kita sedang sakit” yang diucapkan Tumenggung adalah…
Bagaimana perasaan Tumenggung saat melihat kondisi hutannya?
Konflik utama yang disajikan dalam kutipan cerita tersebut adalah…
Bacalah kutipan puisi berikut untuk menjawab soal nomor 21-25.
Pasar Pagi
Embun belum kering di ujung daun,
Ibu-ibu sudah beradu tawar di simpang jalan.
Aroma bawang goreng, terasi, dan seribu bumbu,
Menari-nari di udara, membangunkan perut yang lesu.
Di sanalah kehidupan berdenyut nyata,
Bukan sekadar rupiah yang berpindah tangan,
Tapi juga sapa hangat dan tawa yang berhamburan.
Kapan waktu yang digambarkan dalam puisi “Pasar Pagi”?
Apa arti dari “membangunkan perut yang lesu” pada baris keempat?
Menurut puisi, apa yang membuat pasar menjadi tempat yang hidup?
Informasi tersurat yang dapat ditemukan dalam puisi tersebut adalah…
Tema dari puisi “Pasar Pagi” adalah…
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 26-30.
Farel memandangi piala juara pertama lomba lari di tangannya. Namun, hatinya tidak sepenuhnya gembira. Ia teringat pada Aldi, sahabat sekaligus saingannya, yang terjatuh di putaran terakhir. Saat itu, Farel sempat ragu, antara terus berlari menuju garis finis atau menolong Aldi. Sebuah suara dalam hatinya menyuruhnya terus berlari, sementara suara lain berbisik untuk berhenti. Akhirnya, ia memilih mengejar kemenangan. Kini, piala itu terasa hampa.
Apa yang diraih oleh Farel dalam lomba lari?
Mengapa Farel merasa tidak sepenuhnya gembira meski menang?
Konflik batin yang dialami Farel saat perlombaan adalah…
Latar waktu kejadian “Aldi terjatuh” adalah…
Apa yang dapat kita simpulkan dari perasaan Farel pada akhir cerita?
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 31-35.
Nenek meletakkan segelas teh hangat di meja teras. “Langit sore ini jingga sekali, ya, Cu,” katanya sambil menatap cakrawala. Aku mengangguk, ikut memandang semburat warna yang indah itu. “Seperti hidup,” lanjut Nenek, “Kadang biru cerah, kadang kelabu karena mendung, kadang merah membara karena marah. Tapi setiap sore, ia selalu memberikan perpisahan yang indah sebelum malam tiba. Begitulah seharusnya kita, selalu menutup hari dengan rasa syukur, apapun warna hari kita.”
Di mana latar tempat percakapan antara Nenek dan “aku”?
Apa yang diibaratkan Nenek seperti warna-warni langit?
Apa makna tersirat dari “langit kelabu karena mendung” dalam nasihat Nenek?
Sifat tokoh Nenek yang paling menonjol dari kutipan tersebut adalah…
Amanat utama dari nasihat Nenek adalah…
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 36-40.
Kiki, si kancil, terkenal cerdik. Namun hari ini, kecerdikannya seolah tumpul. Ia terperangkap dalam lubang jebakan yang dibuat pemburu. Ia mencoba melompat, namun lubangnya terlalu dalam. Saat ia hampir putus asa, ia melihat seekor kerbau berjalan gontai di dekat lubang. “Pak Kerbau, tolong! Ada harta karun di dasar lubang ini, tapi terlalu berat untuk kuangkat sendiri!” seru Kiki. Kerbau yang serakah itu tanpa pikir panjang langsung melompat masuk. Seketika, Kiki menggunakan punggung kerbau sebagai pijakan untuk melompat keluar dari lubang.
Apa masalah utama yang dihadapi Kiki di awal cerita?
Bagaimana cara Kiki meyakinkan kerbau untuk masuk ke dalam lubang?
Watak tokoh kerbau dalam cerita tersebut adalah…
Informasi tersirat mengenai sifat Kiki adalah…
Pesan moral negatif yang dapat diambil dari tindakan kerbau adalah…
Aplikasi Ujian Online
Nah, bagaimana rasanya setelah mencoba mengerjakan semua soal tadi? Apakah soal-soalnya membantu kalian lebih paham cara membedakan informasi tersurat dan tersirat? Mungkin ada beberapa soal yang terasa menantang dan membuat kalian harus berpikir lebih keras, tapi justru di situlah proses belajarnya. Semoga latihan ini membuat kalian semakin percaya diri dan menyadari bahwa setiap teks sastra menyimpan harta karun berupa makna yang bisa kita gali. Merasa seperti detektif yang berhasil memecahkan kasus, kan?
Kalau kalian ingin terus mengasah kemampuan dan mempersiapkan diri untuk ujian-ujian penting seperti Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS), Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), atau Penilaian Akhir Semester (PAS), kalian wajib banget mencoba berbagai latihan di Ujian.online. Platform ini menyediakan Simulasi Ujian Online yang akan memberikan kalian pengalaman mengerjakan soal seperti ujian sungguhan. Ada fitur keren seperti penghitung waktu mundur yang melatih kalian mengatur waktu, serta sistem penilaian otomatis yang langsung memberitahu hasil kerja kalian. Dengan begitu, kalian bisa tahu bagian mana yang sudah dikuasai dan mana yang perlu dipelajari lagi. Yuk, terus berlatih dan jadi juara
Saat ini belum ada komentar