Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Materi Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita (Tokoh Latar Watak Alur)
info Atur ukuran teks artikel ini untuk mendapatkan pengalaman membaca terbaik.
Materi Soal
Halo, jagoan-jagoan cerita! Selamat datang di sesi latihan yang seru ini. Pernahkah kalian membaca sebuah cerita dongeng, fabel, atau cerpen dan merasa seolah-olah ikut masuk ke dalam dunia cerita tersebut? Itu karena setiap cerita punya “bahan rahasia” yang membuatnya hidup dan menarik. Nah, bahan rahasia itu disebut unsur intrinsik! Hari ini, kita akan menjadi detektif cerita yang andal untuk mengupas tuntas unsur-unsur ini, yaitu Tokoh (siapa saja yang ada di dalam cerita), Latar (kapan dan di mana cerita terjadi), Watak (sifat para tokoh), dan Alur (rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir). Memahami ini semua akan membuatmu tidak hanya lebih pintar dalam pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga lebih hebat dalam memahami isi bacaan apa pun. Kalian bisa menemukan banyak sekali contoh cerita menarik untuk dianalisis di berbagai sumber, termasuk di platform belajar seperti bimbel.net yang penuh dengan materi-materi keren.
Dengan berlatih mengidentifikasi unsur-unsur ini, kalian akan memiliki kemampuan super untuk “membongkar” cerita apa pun. Kalian bisa tahu kenapa seorang tokoh bersikap jahat atau baik, kenapa cerita itu berlatar di hutan yang gelap, atau bagaimana sebuah masalah dalam cerita bisa terselesaikan. Kemampuan ini sangat penting, lho! Ini akan membantu kalian menjawab soal-soal ujian dengan lebih mudah, membuat ringkasan cerita dengan lebih baik, dan bahkan membantu kalian saat ingin mencoba menulis cerita sendiri. Jadi, anggap saja latihan ini adalah peta harta karun. Setiap soal yang berhasil kalian jawab dengan benar akan membawa kalian selangkah lebih dekat untuk menemukan harta karun berupa pemahaman yang mendalam tentang dunia sastra. Siap untuk memulai petualangan kita? Ayo, kita mulai!
Latihan Soal
**Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 5.**
Di sebuah desa kecil di tepi hutan, hiduplah seorang anak bernama Ardi. Ia dikenal sebagai anak yang rajin dan selalu membantu ibunya berjualan kue di pasar setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah. Suatu sore, saat sedang mencari kayu bakar di pinggir hutan, Ardi melihat seekor anak burung yang jatuh dari sarangnya. Kakinya tampak terluka. Tanpa pikir panjang, Ardi segera mengambil anak burung itu dengan hati-hati, membawanya pulang, dan merawatnya hingga sembuh. Beberapa minggu kemudian, saat Ardi tersesat di hutan lebat, sekawanan burung tiba-tiba terbang rendah di atasnya dan menunjukkan jalan pulang. Ardi sadar, salah satu dari burung itu adalah anak burung yang pernah ia tolong.
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 6 sampai 10.
Rian dan Siska adalah kakak beradik. Rian, sang kakak, sangat pendiam dan lebih suka menghabiskan waktu dengan buku-bukunya di kamar. Sebaliknya, Siska sangat ceria, aktif, dan punya banyak teman. Suatu hari, ada lomba menghias sepeda untuk merayakan hari kemerdekaan di kompleks perumahan mereka. Siska sangat ingin ikut, tetapi ia tidak punya ide. Rian yang melihat adiknya murung, diam-diam menggambar sebuah desain sepeda hias yang luar biasa di kertas, lalu meletakkannya di meja belajar Siska. Betapa terkejutnya Siska melihat gambar itu. Dengan ide dari kakaknya, Siska dan teman-temannya berhasil memenangkan juara pertama. Siska pun memeluk kakaknya dan berterima kasih.
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 11 sampai 15.
Di sebuah kerajaan bawah laut yang permai, hiduplah seekor kuda laut bernama Kiko. Tidak seperti kuda laut lainnya yang anggun, Kiko sangat pemalu. Ia selalu bersembunyi di balik terumbu karang setiap kali ada makhluk lain yang lewat. Suatu hari, Raja Gurita mengumumkan akan ada pesta dansa terbesar. Putri Mutiara, putri duyung yang baik hati, melihat Kiko yang tampak sedih karena tidak berani ikut. Putri Mutiara pun mendekatinya dan berkata, “Kiko, keberanian itu bukan berarti tidak punya rasa takut. Keberanian adalah ketika kamu tetap mencoba meskipun kamu takut.” Mendengar itu, Kiko memberanikan diri. Di pesta itu, meski gerakannya kaku, semua orang bertepuk tangan untuk keberaniannya.
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 16 sampai 20.
Pak Budi adalah seorang petani tua yang memiliki tiga orang anak laki-laki. Ketiga anaknya sering sekali bertengkar dan tidak pernah akur. Suatu hari, Pak Budi yang merasa ajalnya sudah dekat, memanggil ketiga anaknya. Ia memberi mereka masing-masing sebatang lidi dan menyuruh mereka mematahkannya. Dengan mudah, mereka semua berhasil. Kemudian, Pak Budi memberikan seikat sapu lidi dan menyuruh mereka mematahkannya. Tak ada satu pun yang berhasil, sekuat apa pun mereka mencoba. “Anak-anakku,” kata Pak Budi dengan suara lemah, “Jika kalian bersatu seperti sapu lidi ini, tidak akan ada yang bisa mengalahkan kalian. Tapi jika kalian bercerai-berai seperti lidi tadi, kalian akan mudah dihancurkan.”
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 21 sampai 25.
Di sebuah padang sabana yang luas, hiduplah seekor singa yang sombong bernama Leo. Ia merasa dirinya adalah raja yang paling berkuasa dan meremehkan semua hewan lain. Suatu hari, seekor tikus kecil tanpa sengaja berlari di atas tubuh Leo yang sedang tidur. Leo terbangun dengan marah dan hendak menerkam tikus itu. “Ampuni aku, Raja!” pekik tikus ketakutan. “Suatu hari nanti aku pasti akan membalas kebaikanmu.” Leo tertawa terbahak-bahak, “Bagaimana mungkin makhluk sekecil kamu bisa menolongku?” Namun, ia melepaskan tikus itu. Beberapa hari kemudian, Leo terperangkap jaring pemburu. Raungannya terdengar ke seluruh penjuru, tetapi tak ada yang berani menolong. Tiba-tiba, tikus kecil itu datang dan dengan cepat menggerogoti tali jaring hingga putus. Leo pun bebas.
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 26 sampai 30.
Dina adalah seorang siswi kelas 5 yang sangat pandai melukis. Namun, ia tidak pernah percaya diri untuk menunjukkan karyanya. Setiap kali selesai melukis, ia akan menyimpannya di dalam laci. Bu Anis, guru keseniannya, menyadari bakat Dina. Suatu hari, Bu Anis mengumumkan akan ada lomba melukis antarsekolah. “Dina, ibu tahu kamu punya bakat luar biasa. Kenapa tidak mencoba ikut?” bujuk Bu Anis. Dina hanya menggelengkan kepala. “Lukisan saya jelek, Bu,” jawabnya pelan. Sore itu, Bu Anis sengaja memajang salah satu lukisan Dina (tanpa menyebut nama) di papan pengumuman. Semua siswa yang melihatnya berdecak kagum. Mereka bertanya-tanya siapa pelukis hebat itu. Mendengar pujian teman-temannya, secercah keberanian muncul di hati Dina. Akhirnya, ia mendaftarkan diri untuk lomba.
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 31 sampai 35.
Kancil sedang berjalan-jalan di hutan ketika ia melihat pohon rambutan yang buahnya merah dan ranum. Sayangnya, pohon itu berada di seberang sungai yang arusnya deras. Kancil berpikir keras. Tiba-tiba, ia melihat sekumpulan buaya sedang berjemur di tepi sungai. Kancil pun mendapat ide. “Hai, para buaya! Raja Hutan memerintahkanku untuk menghitung jumlah kalian karena akan ada pembagian daging segar!” seru Kancil. Para buaya yang serakah itu pun percaya. Mereka berbaris rapi dari tepi sungai hingga ke seberang. Kancil pun melompat dari satu punggung buaya ke punggung buaya lainnya sambil pura-pura menghitung. Sesampainya di seberang, Kancil tertawa. “Terima kasih, jembatan buayaku! Aku hanya ingin menyeberang untuk makan rambutan!”
Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 36 sampai 40.
Pada suatu pagi yang cerah di musim gugur, Semut bekerja sangat keras mengumpulkan makanan untuk persediaan musim dingin. Ia mondar-mandir membawa biji-bijian ke sarangnya. Sementara itu, Belalang hanya duduk bersantai di atas daun sambil memainkan biolanya. “Hai, Semut! Kenapa kau bekerja begitu keras? Mari bersenang-senang denganku!” ajak Belalang. Semut menjawab, “Aku harus menyiapkan makanan untuk musim dingin nanti. Kau juga sebaiknya begitu.” Belalang hanya tertawa. Ketika musim dingin tiba, salju tebal menutupi segalanya. Belalang kedinginan dan kelaparan. Ia pun mendatangi sarang Semut untuk meminta makanan.
Aplikasi Ujian Online
Wah, bagaimana perasaan kalian setelah menyelesaikan 40 soal latihan tadi? Apakah soal-soal tentang mengidentifikasi tokoh, latar, watak, dan alur cerita ini terasa membantu? Mungkin ada beberapa soal yang terasa cukup menantang dan membuat kalian harus berpikir lebih dalam, kan? Itu bagus sekali! Artinya, kemampuan analisis kalian sedang diasah menjadi lebih tajam. Cobalah ingat-ingat kembali, bagian mana yang menurut kalian paling mudah dan bagian mana yang paling sulit. Apakah menentukan watak tokoh lebih sulit daripada menentukan alur? Refleksi seperti ini akan membantu kalian mengetahui di mana letak kekuatan dan kelemahan kalian, sehingga bisa belajar dengan lebih fokus lagi.
Jika kalian merasa latihan seperti ini sangat bermanfaat dan ingin terus mengasah kemampuan, kalian bisa banget mencoba lebih banyak lagi latihan soal di Ujian.online. Platform ini adalah sebuah Simulasi Ujian Online yang dirancang khusus untuk membantu siswa seperti kalian dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai ujian penting, seperti Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS), Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), hingga Penilaian Akhir Semester (PAS). Di sana, kalian bisa merasakan sensasi ujian yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti penghitung waktu mundur yang akan melatih kecepatan dan ketepatan kalian dalam menjawab soal. Selain itu, ada juga sistem penilaian otomatis yang akan langsung memberikan skor begitu kalian selesai mengerjakan, jadi kalian bisa langsung tahu sejauh mana pemahaman kalian. Ayo, tingkatkan terus semangat belajarmu dan jadilah juara
Saat ini belum ada komentar