Latihan Soal Informatika Kelas 12 SMA IPS Materi Analisis Kritis terhadap Hoax, Disinformasi, dan Literasi Digital

Materi Soal

Halo, teman-teman kelas 12! Selamat datang di sesi latihan soal Informatika yang super relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Kali ini, kita akan menyelami materi tentang Analisis Kritis terhadap Hoax, Disinformasi, dan Literasi Digital. Di era digital seperti sekarang, kita dibanjiri jutaan informasi setiap detiknya, tapi sayangnya tidak semuanya benar. Materi ini penting banget supaya kita bisa jadi pengguna internet yang cerdas dan tidak mudah termakan berita bohong. Kita akan belajar cara membedakan mana fakta dan mana opini, bagaimana memverifikasi sumber berita, dan apa saja ciri-ciri informasi yang menyesatkan. Keterampilan ini tidak hanya berguna untuk menjawab soal ujian, tapi juga untuk melindungi diri kita dan orang-orang di sekitar kita dari dampak negatif disinformasi, apalagi saat ini banyak sekali sumber belajar seperti di bimbel.net yang menyediakan materi terpercaya untuk kita.

Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah untuk membekali kalian dengan “tameng” digital. Dengan memiliki kemampuan analisis kritis, kalian akan lebih percaya diri dalam menyaring informasi yang diterima, baik itu dari media sosial, grup percakapan, maupun portal berita. Kalian akan dilatih untuk tidak langsung percaya dan menyebarkan sesuatu, melainkan berhenti sejenak, berpikir, dan mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Pada akhirnya, kalian diharapkan menjadi agen perubahan yang positif, yaitu sebagai masyarakat digital yang bertanggung jawab, yang ikut serta dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan bebas dari hoax. Jadi, yuk kita asah kemampuan berpikir kritis kita bersama-sama melalui latihan soal ini!

Latihan Soal

A. Hoax dibuat untuk tujuan politik, disinformasi untuk tujuan ekonomi.
B. Hoax adalah informasi yang salah, sedangkan disinformasi adalah informasi yang salah yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan.
C. Hoax disebarkan melalui media sosial, disinformasi melalui media massa.
D. Hoax selalu berupa teks, disinformasi selalu berupa gambar.
E. Keduanya adalah hal yang sama dan tidak memiliki perbedaan.
Cek Jawaban

A. Menggunakan bahasa yang formal dan ilmiah.
B. Sering menggunakan judul provokatif yang memicu emosi, seperti kemarahan atau ketakutan.
C. Merujuk pada sumber yang valid dan terpercaya.
D. Menyajikan fakta dan data yang dapat diverifikasi.
E. Diterbitkan oleh media berita yang kredibel.
Cek Jawaban

A. Kemampuan untuk mengoperasikan komputer dan perangkat digital.
B. Kemampuan untuk membaca dan menulis di media digital.
C. Kemampuan untuk menggunakan dan memahami teknologi digital secara kritis, termasuk mengevaluasi informasi dan berkomunikasi secara etis.
D. Kemampuan untuk membuat konten yang viral di internet.
E. Pengetahuan tentang semua media sosial yang ada.
Cek Jawaban

A. Mempercayai saja jika diunggah oleh teman yang dikenal.
B. Menggunakan fitur pencarian gambar terbalik (reverse image search).
C. Langsung membagikannya kepada grup WhatsApp.
D. Menanyakan kepada ahli komputer terdekat.
E. Mengabaikan saja karena semua foto di internet tidak nyata.
Cek Jawaban

A. Agar kita bisa membalas komentar orang yang menyebarkan hoaks.
B. Agar kita dapat membedakan mana informasi yang valid dan mana yang menyesatkan sebelum menyebarkannya.
C. Agar kita bisa membuat hoaks yang lebih sulit dilacak.
D. Agar kita terlihat lebih pintar di media sosial.
E. Karena semua informasi di internet adalah hoaks.
Cek Jawaban

A. Opini pribadi penulis.
B. Artikel ilmiah yang akurat.
C. Hoax atau disinformasi.
D. Laporan keuangan perusahaan.
E. Sebuah iklan produk.
Cek Jawaban

A. Untuk membuat pembaca merasa penasaran dan ingin membaca artikelnya secara lengkap.
B. Untuk memicu emosi dan membuat orang langsung membagikan informasi tersebut tanpa berpikir kritis.
C. Untuk menunjukkan bahwa informasi tersebut sangat penting dan harus dipercaya.
D. Karena judul provokatif lebih menarik dari segi estetika.
E. Agar mudah ditemukan oleh mesin pencari.
Cek Jawaban

A. Langsung membagikannya ke semua kontak Anda.
B. Mencari tahu kebenaran informasi tersebut dari sumber yang kredibel terlebih dahulu.
C. Berkomentar di postingan tersebut untuk meluapkan emosi.
D. Mengabaikannya dan tidak melakukan apa-apa.
E. Mengirimkan keluhan kepada pemilik media sosial.
Cek Jawaban

A. Informasi yang benar dan akurat.
B. Informasi yang salah yang dibuat dan disebarkan dengan sengaja untuk menyesatkan.
C. Informasi yang salah, tetapi disebarkan tanpa ada niat jahat untuk menyesatkan.
D. Informasi yang hanya berlaku untuk sebagian orang.
E. Semua informasi yang ada di internet.
Cek Jawaban

A. Karena lebih mudah dibuat daripada teks.
B. Karena foto dan video tidak bisa diverifikasi.
C. Karena gambar atau video seringkali memiliki dampak emosional yang lebih kuat dan terlihat lebih meyakinkan daripada teks.
D. Karena manipulasi foto dan video adalah keahlian umum.
E. Karena media sosial lebih memprioritaskan konten visual.
Cek Jawaban

A. Memiliki banyak pengikut.
B. Hanya memposting konten yang kredibel.
C. Terlihat baru dibuat, memiliki sedikit atau tidak ada informasi pribadi, dan seringkali memposting konten yang sama berulang kali.
D. Memiliki nama yang unik dan menarik.
E. Selalu membalas setiap komentar yang masuk.
Cek Jawaban

A. Karena orang yang memiliki literasi digital tinggi tidak akan pernah terkena hoaks.
B. Karena literasi digital mengajarkan kita untuk tidak percaya pada siapa pun di internet.
C. Karena literasi digital membekali kita dengan kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan sumbernya sebelum mempercayai atau menyebarkannya.
D. Karena literasi digital hanya dibutuhkan oleh jurnalis.
E. Karena semua informasi di internet itu benar.
Cek Jawaban

A. Tidak ada dampak negatif jika kita tidak tahu itu hoaks.
B. Dapat menyebabkan kepanikan, ketidakpercayaan, konflik sosial, dan bahkan membahayakan nyawa orang lain.
C. Hanya memengaruhi orang yang membuat hoaks.
D. Dapat meningkatkan popularitas akun media sosial kita.
E. Menyebabkan kita kehilangan uang.
Cek Jawaban

A. Jumlah “like” dan komentar yang didapat.
B. Nama penulis dan kredensialnya, serta situs web tempat artikel itu diterbitkan.
C. Panjang artikelnya.
D. Penggunaan kata-kata yang sulit dimengerti.
E. Apakah artikel tersebut viral di media sosial.
Cek Jawaban

A. Percayai sepenuhnya, karena ahli tersebut pasti memiliki alasan yang kuat.
B. Segera bagikan agar semua orang tahu.
C. Curigai sebagai informasi yang tidak berdasar dan cari sumber lain untuk memverifikasinya.
D. Hubungi ahli tersebut untuk meminta informasi lebih lanjut.
E. Mengabaikan saja karena informasi itu tidak penting.
Cek Jawaban

A. Selalu setuju dengan pendapat orang lain di media sosial.
B. Kemampuan untuk memahami dan merasakan perspektif orang lain saat berinteraksi di dunia digital.
C. Menghindari berinteraksi dengan orang yang tidak kita kenal.
D. Membagikan semua informasi tanpa filter.
E. Menghapus semua akun media sosial.
Cek Jawaban

A. Karena algoritma selalu menampilkan konten yang kredibel.
B. Karena algoritma cenderung menampilkan konten yang relevan, sehingga pengguna bisa melihat beragam pandangan.
C. Karena algoritma seringkali memprioritaskan konten yang memicu emosi dan interaksi, tanpa memandang apakah konten tersebut benar atau salah.
D. Karena algoritma dibuat untuk menyebarkan hoaks.
E. Karena algoritma tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah.
Cek Jawaban

A. Membaca artikel berita tanpa mengevaluasi kebenarannya.
B. Proses verifikasi informasi atau fakta dengan membandingkannya dengan sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya.
C. Mengumpulkan data dari media sosial.
D. Proses menulis opini tentang sebuah isu.
E. Membaca judul artikel saja tanpa membaca isinya.
Cek Jawaban

A. Berita yang salah tentang harga minyak karena kesalahan pengetikan.
B. Sebuah artikel yang sengaja mengutip data yang salah untuk mendukung klaim bahwa vaksin berbahaya.
C. Sebuah artikel yang mengabarkan tentang gempa, namun data korbannya salah karena belum terverifikasi.
D. Seseorang salah menuliskan nama tokoh sejarah di esainya.
E. Pilihan A dan C benar.
Cek Jawaban

A. Alat untuk memblokir iklan di internet.
B. Kondisi di mana sebuah algoritma hanya menampilkan informasi yang sejalan dengan pandangan kita, sehingga membatasi paparan terhadap perspektif yang berbeda.
C. Fitur yang memungkinkan kita untuk memfilter konten yang tidak relevan.
D. Teknologi yang mencegah penyebaran hoaks di media sosial.
E. Istilah untuk konten yang dibuat oleh influencer.
Cek Jawaban

A. Berita yang akurat.
B. Misinformasi.
C. Hoax dan disinformasi.
D. Jurnalisme investigatif.
E. Data yang tidak valid.
Cek Jawaban

A. Untuk memastikan bahwa informasi berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan tidak anonim.
B. Untuk mempercepat proses pencarian informasi.
C. Untuk membantu kita menemukan lebih banyak berita.
D. Agar kita bisa mengutip sumber dalam esai.
E. Untuk menunjukkan bahwa kita memiliki pengetahuan yang luas.
Cek Jawaban

A. Mengikuti semua tren di media sosial.
B. Membagikan semua informasi yang ia terima.
C. Mampu mengidentifikasi hoaks, memahami implikasinya, dan memilih untuk tidak menyebarkannya.
D. Menghindari penggunaan internet sama sekali.
E. Mengkritik setiap informasi yang ada.
Cek Jawaban

A. Karena konteks tidak pernah berubah.
B. Karena sebuah informasi yang benar dalam satu konteks bisa menjadi menyesatkan atau salah jika dipindahkan ke konteks lain.
C. Karena hoaks tidak pernah memiliki konteks.
D. Karena konteks hanya penting untuk informasi yang bersifat politik.
E. Karena konteks dapat diabaikan jika informasi tersebut viral.
Cek Jawaban

A. Menganggapnya sebagai akun asli dan mengikutinya.
B. Memverifikasi keaslian akun tersebut dengan mencari tanda verifikasi resmi atau informasi dari sumber lain yang terpercaya.
C. Melaporkan akun tersebut sebagai spam.
D. Mengirim pesan pribadi kepada akun tersebut.
E. Tidak melakukan apa-apa.
Cek Jawaban

A. Meningkatkan partisipasi publik dalam pemilu.
B. Membuat masyarakat menjadi lebih kritis terhadap pemerintah.
C. Memecah belah masyarakat, memengaruhi hasil pemilu, dan merusak reputasi politikus atau partai.
D. Mengurangi jumlah berita politik di internet.
E. Mengubah opini publik menjadi lebih positif.
Cek Jawaban

A. Foto yang diedit dengan aplikasi filter sederhana.
B. Teknologi kecerdasan buatan yang memanipulasi video atau audio untuk menciptakan konten palsu yang sangat realistis.
C. Teknik untuk membuat robot yang terlihat seperti manusia.
D. Suara yang dibuat oleh komputer.
E. Konten video yang dipublikasikan secara mendalam.
Cek Jawaban

A. Karena motivasi pembuat hoaks selalu sama.
B. Untuk membantu kita mengembangkan empati terhadap penyebar hoaks.
C. Agar kita dapat mengenali pola dan tujuan di balik penyebaran hoaks (misalnya, untuk keuntungan finansial, politik, atau ideologis) dan menjadi lebih waspada.
D. Karena motivasi tidak ada hubungannya dengan penyebaran hoaks.
E. Karena semua hoaks hanya dibuat untuk bersenang-senang.
Cek Jawaban

A. Langsung mempercayai klaim tersebut.
B. Membagikannya kepada teman-teman sebagai bahan diskusi.
C. Mencari bukti pendukung dari sumber-sumber terpercaya dan meninjau fakta-fakta yang disajikan secara kritis.
D. Mengabaikannya dan tidak peduli.
E. Menulis komentar yang sangat negatif tentang video tersebut.
Cek Jawaban

A. Mereka tidak memiliki peran apa pun.
B. Mereka menyebarkan hoaks dengan cara yang lebih profesional.
C. Melakukan verifikasi fakta, menyajikan informasi yang akurat, dan memberikan klarifikasi terhadap informasi yang salah.
D. Mereka membuat berita yang menarik untuk mendapatkan lebih banyak pembaca.
E. Mereka hanya melaporkan berita yang sudah viral.
Cek Jawaban

A. Karena mereka tidak bisa membela diri.
B. Untuk melemahkan kepercayaan publik terhadap mereka dan menggantikan kebenaran dengan narasi palsu.
C. Karena mereka adalah sumber informasi yang paling akurat.
D. Karena mereka tidak menggunakan media sosial.
E. Karena mereka adalah bagian dari konspirasi.
Cek Jawaban

A. Ikut menyebarkan hoaks tersebut.
B. Memarahi teman Anda di depan umum.
C. Menjelaskan secara pribadi dan sopan mengapa informasi tersebut salah, dengan menyertakan sumber yang kredibel.
D. Menghapus pertemanan dengan teman Anda.
E. Melaporkan teman Anda ke pihak berwajib.
Cek Jawaban

A. Kecerdasan emosional.
B. Keterampilan menulis.
C. Literasi digital dan analisis kritis.
D. Pengetahuan teknis komputer.
E. Keberuntungan.
Cek Jawaban

A. Keduanya sama, hanya namanya saja yang berbeda.
B. Berita palsu dibuat untuk menyesatkan, sedangkan satire menggunakan humor untuk mengkritik isu sosial, dan tidak dimaksudkan untuk dianggap sebagai fakta.
C. Berita palsu selalu mengandung unsur politik, sedangkan satire tidak.
D. Berita palsu dibuat oleh orang awam, sedangkan satire dibuat oleh jurnalis profesional.
E. Keduanya adalah bentuk hiburan semata.
Cek Jawaban

A. Karena semua informasi memiliki kesalahan.
B. Karena sebuah informasi yang benar bisa jadi dikeluarkan dari konteks atau memiliki bias yang tidak terlihat.
C. Karena analisis kritis hanya berlaku untuk berita yang positif.
D. Karena berita yang benar tidak perlu dianalisis.
E. Karena hal itu akan memperlambat proses membaca.
Cek Jawaban

A. Menyimpan informasi tersebut untuk referensi di masa depan.
B. Melaporkannya ke platform yang bersangkutan atau ke lembaga fact-checking resmi.
C. Mengunggah postingan baru untuk memarahi penyebar hoaks.
D. Menghapus semua akun media sosial.
E. Mengabaikan saja dan tidak melakukan apa-apa.
Cek Jawaban

A. Mereka bertanggung jawab untuk memverifikasi semua informasi di internet.
B. Mereka tidak memiliki peran sama sekali.
C. Menyediakan informasi yang akurat dan terverifikasi untuk publik, serta menanggapi narasi palsu yang beredar.
D. Mereka membuat hoaks sendiri untuk melawan hoaks lain.
E. Mereka hanya fokus pada isu-isu besar.
Cek Jawaban

A. Kecepatan dalam menyebarkan informasi adalah yang terpenting.
B. Semua informasi yang viral adalah benar.
C. Memiliki tanggung jawab untuk memeriksa kebenaran sebuah informasi sebelum membagikannya.
D. Hanya informasi dari teman yang bisa dipercaya.
E. Tidak ada konsekuensi dari menyebarkan informasi yang salah.
Cek Jawaban

A. “Wow, ini mengejutkan! Segera bagikan ke grup lain.”
B. “Apakah ada sumber lain yang memverifikasi klaim ini? Saya ingin memastikannya.”
C. “Aku tidak peduli, ini hanya berita.”
D. “Ini pasti benar, aku sudah merasakannya sendiri.”
E. “Jangan percaya pada apa pun yang ada di internet.”
Cek Jawaban

A. Mereka tidak memiliki peran apa pun.
B. Mereka memblokir semua akun yang memposting hoaks.
C. Menerapkan kebijakan, menyediakan fitur pelaporan, dan bekerja sama dengan lembaga fact-checking untuk melabeli atau menghapus konten yang terbukti salah.
D. Mereka mempromosikan hoaks untuk mendapatkan lebih banyak interaksi.
E. Mereka tidak bertanggung jawab atas konten yang diunggah pengguna.
Cek Jawaban

Website Ujian Online

Gimana nih, teman-teman, setelah mencoba mengerjakan satu contoh soal tadi? Apakah soalnya terasa menantang, mudah, atau justru membuat kalian jadi lebih paham tentang betapa pentingnya bersikap kritis di dunia maya? Latihan soal seperti ini dirancang bukan hanya untuk menguji pengetahuan, tapi juga untuk mengajak kita merefleksikan kebiasaan kita saat berinteraksi dengan informasi. Semoga dengan mencoba soal tadi, kalian jadi lebih terbayang bagaimana menerapkan konsep literasi digital dalam situasi yang sangat mungkin terjadi di kehidupan nyata.

Kalau kalian merasa latihan tadi seru dan ingin mengasah kemampuan lebih dalam lagi, yuk, jelajahi lebih banyak soal di Ujian.online! Platform ini menyediakan ribuan soal latihan yang bisa banget membantu persiapan kalian menghadapi Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS), Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), hingga Penilaian Akhir Semester (PAS). Kalian bisa menemukan berbagai mata pelajaran lain di sana. Kunjungi Platform Ujian Online ini untuk merasakan simulasi ujian yang dibuat semirip mungkin dengan ujian sesungguhnya. Ada fitur-fitur canggih seperti penghitung waktu mundur yang bikin suasana ujian jadi lebih nyata dan sistem penilaian otomatis yang langsung memberikan hasil, jadi kalian bisa langsung mengevaluasi sejauh mana pemahaman kalian. Semangat belajar, ya